"Bekal" Valentine Day

BICARA remaja umumnya dominan dengan urusan cinta. Entah itu dilandasi nafsu atau lillah, Alquran telah memberi sinyal kuning kepada kita bahwa pengakuan tulus dari hati remaja ialah nafsu yang dibimbing setan.

Muthiah Saniy - Majalah ISMA
Nafsu memang tidak memandang waktu dan status sosial, nafsu merupakan amanah dari Sang Khaliq. Ternyata antara nafsu dan cinta sangat tipis bedanya.

Tahukah Sobat? Hasil rapat setan melaraskan penemuan kata-kata terbaru yang telah diubah wujudnya “aku mencintaimu” menjadi “aku ingin berzina denganmu” maka jujurlah  pada hatimu inikah yang dimaksud cinta kepada si dia? Insan bernama kekasih ?  Setan merangkul remaja dengan bisikannya yang berpengaruh pada hati remaja.

Mari kita simak, qaala syaitaanir rajim,  “Kamu harus pacaran, kamu sudah dewasa. Ini saatnya bagi dirimu untuk menunjukkan bukti bahwa kamu benar-benar menyayanginya. Kamu juga harus pede karena dia akan menjadi pacar sekaligus kekasih bagimu. Kamu akan sukses, ayooo!”  Ingatkah Sahabat tentang perkataan remaja yang mengatakan “pacaran merupakan sumber motivasi untuk membuat belajar menjadi semangat.” (upss… ini masih bisikan setan lho!)

Mari kita kupas, diriwayatkan oleh orang-orang yang menggeluti aktivitas pacaran, yang biasanya males-malesan, lelet, dan alasan lainnya. Tiba-tiba mereka menjadi rajin sekolah, tak pernah absen,  catatan rapi, berbuah? Ya  ada perubahan, tapi itu semua karena harus jaga image dengan si dia, malu punya pacar orang bodoh.

Kembali pada rangkulan setan kedua qaaala syaitaanir rajim.. “Kamu harus pacaran sama dia, kamu kan suka sama dia? Nah kalau memang kamu ingin menikmati sisi-sisi keindahan remajamu, yaa berpacaranlah dengan sungguh-sungguh karena kelak kau akan bahagia setelah dan sebelum menikah.” Jika seperti ini, Ustad Salim justru membalikkan fakta dalam buku beliau yang berjudul “nikmatnya pacaran setelah pernikahan” mungkin kamu akan mengarang judul lain “sengsaranya pacaran sebelum menikah.” Hehe..! dan begini qaala syaitaan ats-tsaalits.

“Pacaranlah karena pacaran membuatmu happy dari segala kegelisahan. Buktikan saja wahai sahabatkuuu!” Mohon diingat yaa Sobat bahwa hubungan apa pun antara laki-laki dan perempuan sangat rawan, ledakan lelaki bagi perempuan ialah syahwat setan selalu membimbing dan melekatkan dua insan ini dalam sentuhannya yang menghangat sambil berkata: “Kalian aman-aman saja di sisiku” qaala syaitan arraabi’. “Berpacaranlah akan membuat kalian saling mengenal satu sama lain, melanggengkan interaksi dan membuat kalian berani jujur.” Benarkah demikian?

Wallahi tidaaakk, bohoong itu bohong… sekalipun yang membenarkan itu hanya sebatas  kulit luar saja. Lihat saja,  tidak sedikit orang yang telah lama mengenal ketika pacaran lalu beberapa tahun setelah menikah, mereka menyewa kontrakan bagaikan ring tinju, kamu paham?

Hati Nurani

Tepat sekali, karena semua kebohongan yang mereka ukir bersama pada masa pacaran, menjadi terbuka. Catat ini wahai Sahabat. Di dalam pacaran ada kebohongan yang paling jujur, dan nada kejujuran paling bohong. Sobat saya ingin mengajak hati nurani dan kejujuran hati kamu untuk membaca kata-kata saya. Mohon maaf tolong untuk sertakan hati nurani kamu, coba kamu pikirkan sebenarnya telah ada dan berkembang suatu pemikiran bahwa hanya suatu kesia-siaan saja berjalan bersama orang yang 100 % bukan pasangan hidupnya.

Bagaimana bisa meyakini sebuah komitmen secara pasti bahwa orang yang sedang kita gandeng memiiliki komitmen setia dan pasti, sedangkan umur dia saja hanya Allah yang tahu. Sahabat, pernikahan yang tidak dilandasi rida Allah berupa pacaran, harmonis kekeluargaan nya hanya bertahan beberapa saat dan rumah tangganya jauh dari ketenangan, karena tanpa naungan Allah. Pertemuan yang mendahului takdir Ilahi berupa maksiat, dikhawatirkan mempengaruhi akhlak keturunan.

Jika seperti ini, bagaimana peradaban dan generasi masa depan? Sahabat saleh dan salehah yang bangga dengan kesendirianmu, sadarlah Allah telah datang kepadamu sebagai kekasih abadi. Ingatlah bagi para penimba ilmu Allah yang mempunyai nama insan dalam hatinya, janganlah kau menyebarluaskan kepada orang-orang sehingga dia mendengar, laporkan kepada Allah! Datang kepada-Nya, sebut namanya dalam doa. Ingat kekuatan doa, janganlah mengadu kepada media sosial.

Dekatkan diri kepada-Nya, pantaskan dirimu hingga waktu berkata ”sudah saatnya” dan bagi para penimba  ilmu yang mempunyai insan bernama kekasih, ingat umur yang telah Allah beri, hidup kalian hanya untuk Allah, buka ayat suci-Nya pada Alquran Q.S. Az-zariat: 56, apalagi kalian dalam jalan fii sabililah mencari ilmu Allah, ingatlah kata-kata ini. Ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidak akan datang kepada orang yang bermaksiat.

Dikhawatirkan bagi orang yang senang berbuat maksiat berakhir pada kematian su’ul khatimah. Naudzubillah.. wamal hayaatuddun-ya illa mataa’ul ghuruur…. (QS Al-Hadid: 20). Potongan ayat ini menjadi akhir dari artikel ini. Semoga bermanfaat bagi para pembaca dan semoga Allah memberikan hidayah kepada kita. Amiin ya Rabbal alamiin. ***

No comments:

Post a Comment

Artikel Populer