HIDUP adalah perjuangan untuk meraih impian, harapan, tujuan, atau
cita-cita. Untuk mewujudkan perjuangan itu, manusia perlu melakukan
langkah-langkah yang tepat karena tidak sedikit orang yang memilki kemampuan
yang besar untuk menang, baik itu sebagai pemenang juara kelas, pemenang dalam suatu pertandingan olahraga, pemenang pilkada, pemenang pilpres atau sebagai pemenang dalam suatu kompetisi lainnya. Justru jika menyerah dan berhenti di tengah jalan, maka akan menerima kekalahan,
kemudian hilang kepercayaan dirinya. Sebaliknya, tidak sedikit orang yang
kemampuannya minimal, tapi karena menggunakan langkah yang tepat, ia pun keluar sebagai
seorang pemenang.
Perjuangan berarti berkompetensi atau berlomba-lomba secara
sehat dalam koridor dan ketentuan yang ada. Karena itu, perjuangan bukanlah hanya sejedar untuk menang, dan bukan untuk meremehkan yang kalah. Seperti halnya pemenang pilkada, pemenang pilpres ataupun pemenang pada suatu kompetisi lainnya. Justru, perjuangan adalah
menghargai dan menghormati lawan tanding yang kalah. Kemenangan pada akhirnya
menciptakan kebahagiaan bersama, tidak hanya bagi yang menang, tapi juga bagi yang
kalah.
10 Cara untuk Jadi Pemenenag
Untuk menjadi pemenang dalam hidup, setidaknya, ada sepuluh
hal yang perlu dilakukan. Pertama, niat, artinya keinginan. Niat merupakan
bagian terpenting dalam memulai setiap langkah. Rasulullah saw. pernah
mengatakan bahwa segala tindakan itu tergantung niatnya. (HR Bukhari dari Umar
bin Khattab). Artinya, jika seseorang ingin menjadi pemenang, ia perlu memiliki
keinginan untuk itu.
Kedua, mengetahui kemampuan sendiri. Tentu kemampuan setiap
orang itu berbeda-beda. Untuk menjadi pemenang, manusia perlu mengetahui kemampuannya.
Ini penting untuk melihat seberapa besar kemungkinan ia bisa menang. Mengetahui
kemampuan sendiri akan membuat seseorang tetap optimis. Kekurangan yang dimilki
akan berusaha ditangggulangi dan dilengkapi,
sementara kelebihan yang dimiliki akan terus ditingkatkan.
Ketiga, membuat rencana (planning) yang baik dan matang.
Planning merupakan bagian dari strategi. Strategi sangatlah dibutuhkan untuk
kemenangan. Tidak sedikit tim hebat dikalahkan tim biasa yang memilki strategi
matang. Dengan mengatur strategi, langkah yang ditempuh menjadi lebih efektif,
efisien, dan hasilnya optimal.
Keempat, menerapkan strategi yang telah dirancang dengan
pelan-pelan dan tahap demi tahap (step by step). Jangan sampai tergesa-gesa
karena ketergesa-gesaan itu dari setan. Potret sejarah menjadi bukti bahwa
ketergesa-gesaan akan berakibat fatal dan menghancurkan semua strategi yang
telah disusun sedemikian rupa. Misalnya perang Uhud yang menyebabkan kekalahan
kaum muslimin karena ketergesa-gesaan pasukan pemanah yang turun dari bukit
karena merasa sudah menang.
Kelima, mendata masalah atau persoalan yang muncul, kemudian
memecahkannya. Perjalanan untuk menjadi pemenang tidaklah lurus terus, akan ada
saatnya jalan yang ditempuh menjadi terjal dan menyakitkan. Segala persoalan
baik dari luar maupun dari dalam akan selalu muncul. Apabila masalah itu
dibiarkan berlalu begitu saja, ia akan menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu
akan meledak kapan saja.
Belajar dari Kesalahan
Keenam, terus belajar dari kesalahan untuk perbaikan.
Pengalaman adalah guru terbaik unuk kehidupan. Artinya manusia harus bisa
mengambil pelajaran dari setiap hal yang ia lakukan agar tidak jatuh pada
lubang yang sama untuk keduakalinya.
Ketujuh, menjaga, menjalin, dan mempererat hubungan dengan
sesama. Manusia adalah makhluk social, artinya ia tak bisa hidup sendiri. Ia
perlu keberadaan orang lain yang bisa dimintai bantuannya. Rasulullah mengatakan bahwa siapa yang ingin
panjang umurnya dan mudah rezekinya, ia harus menjaga, menjalin, dan mempererat
silaturahmi (HR Bukhari dari Anas bin Malik). Ingatlah di balik keberhasilan
seseorang, selalu ada peran orang lain.
Kedelapan, selalu berdoa kepada Allah atas apa yang tengah
dan dilakukan. Seseorang yang bekerja keras namun tidak dibarengi dengan doa,
sesungguhnya ia termasuk orang yang sombong. Sehebat-hebatnya manusia pada
hakikatnya ia adalah makhluk dengan kemampuan yang terbatas, tidak cukup untuk
mengandalkan sesame, ia juga perlu Allah untuk dimintai bantuan.
Kesembilan, istiqamah dan sunggguh-sungguh. Istiqamah berati
fokus dengan tujuan yang hendak dicapai. Orang yang tidak istiqamah tidak akan
sampai pada tujuannya karena ia tidak focus. Ia akan keluar dari jalan yang ia
tempuh, berbelok arah dan menyimpang. Istiqamah pada satu hal lebih baik daripada
banyak hal karena fokus akan terbagi dan pecah, sehingga gagal.
Terakhir, kerja keras dan pantang menyerah. Jika hidup
adalah perjuangan, maka kemenangan tidak akan dicapai dengan malas-malasan,
atau bahkan hanya dengan diam, karena
tidak ada kemenangan yang instan. Kemenangan harus didapat dengan kerja keras
dan pantang menyerah, karena jika suatu saat jalan yang ditempuh tidak lagi
lurus, maka orang yang tidak mau berusaha dan menyerah dengan keadaan, niscaya
ia tidak akan memperoleh kemenangan itu.
Menjadi pemenang tidaklah semudah membalikkan telapak
tangan, perlu upaya-upaya tertentu. Intinya adalah ketika seseorang sudah
memiliki tekad yang kuat untuk menjadi pemenang, maka ia harus bertawakal
kepada Allah, berusaha semaksimal mungkin yang ia bisa untuk itu. Insya Allah,
ia akan menjadi pemenang.
No comments:
Post a Comment